SEJARAH SOSIOLOGI DAN BAPAK
SOSIOLOGI
Seorang manusia akan memiliki prlaku yang berbeda
dengan manusia lainnya walaupun orang tesebut kembar siam.
Ada yang baik hati suka menolong serta rajin
menabung dan ada pula yang perilakunya jahat yang suka berbuat kriminal
menyakitkan hati. Manusia juga salaing berhubungan satu sama lainnya dengan
melakukan interaksi dan membuat kelompok dalam masyarakat.
Sosiologi brasal dari bahasa Yunani yaitu kata Socius dan Logos, di mana Socius memiliki arti kawan/teman dan Logos berarti kata atau berbicara. Menurut bapak
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.
Dalam buku itu, Comte menyebutkan ada tiga
tahap perkembangan intelektual, yang masing-masing merupakan perkembangan dari
tahap sebelumya.
Tiga tahapan itu
adalah :
1. Tahap teologis;
adalah tingkat pemikiran manusia bahwa semua benda di dunia mempunyai jiwa dan
itu disebabkan oleh suatu kekuatan yang berada di atas manusia.
2. Tahap metafisis;
pada tahap ini manusia menganggap bahwa didalam setiap gejala terdapat
kekuatan-kekuatan atau inti tertentu yang pada akhirnya akan dapat diungkapkan.
Oleh karena adanya kepercayaan bahwa setiap cita-cita terkait pada suatu
realitas tertentu dan tidak ada usaha untuk menemukan hukum-hukum alam yang
seragam.
3. Tahap positif;
adalah tahap dimana manusia mulai berpikir secara ilmiah.
Comte kemudian
membedakan antara sosiologi statis dan sosiologi dinamis. Sosiologi statis
memusatkan perhatian pada hukum-hukum statis yang menjadi dasar adanya
masyarakat. Sosiologi dinamis memusatkan perhatian tentang perkembangan masyarakat
dalam arti pembangunan.
Rintisan Comte
tersebut disambut hangat oleh masyarakat luas, tampak dari tampilnya sejumlah
ilmuwan besar di bidang sosiologi. Mereka antara lain Herbert Spencer, Karl
Marx, Emile Durkheim, Ferdinand Tönnies, Georg Simmel, Max Weber, dan Pitirim
Sorokin(semuanya berasal dari Eropa). Masing-masing berjasa besar menyumbangkan
beragam pendekatan mempelajari masyarakat yang amat berguna untuk perkembangan
Sosiologi.
* Herbert Spencer
memperkenalkan pendekatan analogi organik, yang memahami masyarakat seperti
tubuh manusia, sebagai suatu organisasi yang terdiri atas bagian-bagian yang
tergantung satu sama lain.
* Karl Marx
memperkenalkan pendekatan materialisme dialektis, yang menganggap konflik
antar-kelas sosial menjadi intisari perubahan dan perkembangan masyarakat.
* Emile Durkheim
memperkenalkan pendekatan fungsionalisme yang berupaya menelusuri fungsi
berbagai elemen sosial sebagai pengikat sekaligus pemelihara keteraturan
sosial.
* Max Weber
memperkenalkan pendekatan verstehen (pemahaman), yang berupaya menelusuri
nilai, kepercayaan, tujuan, dan sikap yang menjadi penuntun perilaku manusia.
Obyek dari sosiologi adalah masyarakat dalam
berhubungan dan juga proses yang di hasilkan dari hubungan tersebut.
Tujuan dari ilmu sosiologi adalah untuk
mengingatkan kemampuan seseorang untuk menyesewaikan diri atau beradaptasi
dengan lingkungan sosialnya.
Pokok bahasan dari ilmu sosiologi adalah seperti
kenyataan atau fakta sosial,tindakan sosial,kayalan sosiologis serta
pengungkapan realita sosial.
Tokoh utama dalam sosiologi adalah Aguste Comte (1798-1857)
berasal dari prancis yang merupakan manusia pertama yang memperkenalkan istilah
sosiologi kepada masyarakat luas.
Aguste Comte di sebut sebagai bapak sosiologi di
dunia Internasional. Di indonesia juga memiliki tokoh utama dalam ilmu
sosiologi yang di sebut sebagai bapak sosiologi indonesia yaitu Selo
Soemardjan/ Selo Sumarjan/Selo sumardjan.
Wah postingan yang menarik ^_^ tapi masih bingung nih kenapa August Comte dinobatkan sebagai bapak ideologi, kenapa ga karl max? max weber?? atau Ibnu Kholdun?? thx :) visit juga www.ipb.ac.id
BalasHapus